Selamat Datang dI Blog Aku

Kamis, 04 Juni 2015






Secara umum, menu Food Combining (FC) tidaklah berbeda jauh dengan variasi santapan dalam menu keseharian kita. Aturan baku FC yaitu; karbohidrat + protein bukanlah kombinasi makanan yang serasi, melainkan wajib hukumnya untuk dipisahkan (karbohidrat + sayuran dan protein + sayuran). Berbahayakah bila pola makan FC dipadupadankan dengan gaya hidup fitness yang notabene membutuhkan banyak asupan protein demi menunjang proses rekuperasi otot?
FC merupakan pola makan sehat & alami yang bertujuan untuk menjaga kesehatan kita, dengan membantu proses internal seluruh organ tubuh agar dapat bekerja secara baik. Disamping itu, FC dapat mengatasi berbagai penyakit yang ada dalam tubuh (terutama penyakit akibat gangguan metabolisme), seperti; penyakit jantung, tumor, kanker, stroke, dsb. Sehingga keadaan ini pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk tampil lebih muda, segar, dengan kondisi kejiwaan yang stabil (emosi yang terjaga).
Hingga saat ini FC masih menjadi kontroversi dan sering diperdebatkan oleh banyak pihak. Dikarenakan banyaknya ahli nutrisi dalam dan luar negeri yang masih tidak sependapat dengan pola makan seperti ini. Para ahli yang kontra FC berpendapat bahwa makanan ‘masak’ yang masuk ke dalam tubuh (apapun bentuknya baik karbohidrat, protein, dsb), secara alami dapat dicerna oleh tubuh, karena tubuh dipercaya mampu untuk menyesuaikan dan mencerna dengan baik berbagai makanan tersebut, sehingga tidak perlu dipisah seperti yang diterapkan dalam FC.
Belum ada penelitian yang membuktikan efek dan dampak negatif dari perpaduan antara FC & Fitness. Yang penting untuk disadari adalah, bahwa exercise yang dilakukan tidak boleh terlalu berat dan tidak melewati ambang batas kemampuan seseorang tersebut. Karena secara nyata, telah terbukti bahwa gabungan diet dan exercise merupakan suatu hal yang baik untuk dilakukan, terlebih bila bertujuan untuk mengurangi berat badan. Begitupun juga asupan nutrisi harus tetap mencukupi. Seperti apa maksudnya? Simak artikel berikut hingga tuntas.
Bagaimana cara FC bekerja?
Pola makan alami yang menjadi dasar FC, sebenarnya sudah dilakukan sekitar 2000 tahun yang lalu oleh orang-orang Esseni-Palestina. Namun, yang mempopulerkan di dunia modern untuk pertama kali adalah Dr. William Howard Hay – seorang ahli bedah ternama di AS, pada sekitar 1920. Metode pola makan ini juga dikenal dengan “Hay System Diet”.

Selama bertahun-tahun, Dr. Hay menyimpan beberapa penyakit kronis didalam tubuhnya; muali dari pembengkakan jantung, penyakit ginjal kronis, dan tekanan darah tinggi. Iapun telah membuktikan bagaimana ia bisa sembuh hanya dalam 3 bulan setelah menjalani pola makan FC. Bahkan ¼ dari berat tubuhnya yang hampir mencapai 100 kg, juga lenyap bersama penyakit-penyakitnya. Hal ini menunjukan bahwa pola makan yang benar tentu akan sangat mempengaruhi vitalitas dan tingkat kesehatan seseorang.
FC tetap mempertahankan pola keseimbangan gizi (4 sehat 5 sempurna), dengan memperhitungkan siklus pencernaan tubuh manusia, yaitu; pencernaan-pembuangan, yang memiliki tingkat intensitas berbeda pada pagi, siang, dan malam. Selain itu, dalam FC juga diperhitungkan sifat asam-basa makanan, sehingga ada kombinasi-kominasi makanan tertentu yang tidak dianjurkan,karena menghambat kelancaran kerja pencernaan tubuh.

Siklus pencernaan (pukul 12.00 – 20.00)
Sepanjang waktu ini merupakan saat yang tepat bagi Anda untuk mengisi lambung denga makanan padat, karena jika di siang hari perut tidak terisi oleh asupan makanan yang cukup, maka Anda akan merasa sangat lapar. Pada siklus ini energi tubuh lebih banyak dipusatkan kefungsi pencernaan.
Siklus penyerapan (pukul 20.00 – 04.00)
Selama siklus ini berlangsung, terjadi proses penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna, dan pembagian zat-zat makanan tersebut keseluruh bagian tubuh. Tubuh bekerja lebih ekstra untuk menyerap zat-zat makanan selama kurun waktu ini. Karenanya, makan terlalu larut malam ataupun terlambat tidur akan mengurangi pasokan energi yang dibutuhkan dalam proses penyerapan.
Siklus pembuangan (pukul 04.00 – 12.00)
Fase ini merupakan saat dimana energi akan lebih banyak dipakai untuk membantu proses pembuangan. Zat sisa/sampah akan lebih banyak dikeluarkan selama siklus ini. Itulah sebabnya terkadang manusia sering kali tidak memiliki nafsu makan dipagi hari. Sebetulnya hal ini sangatlah alamiah, karena tubuh sedang dalam fase pembuangan sehingga tubuh tidak terlalu membutuhkan makanan padat yang sulit dicerna (nasi, daging, dll).
Asam – basa makanan
Agar fungsi pencernaan tetap berjalan normal, keseimbangan asam – basa makanan harus tetap terjaga. FC sangat memperhatikan sifat asam – basa makanan. Pengertian umumnya yaitu, larutan asam (acid) akan dinetralkan oleh larutan basa (alkali). Ada makanan yang membentuk asam, dan ada pula yang membentuk basa. Jika asam bertemu asam, keseimbangan asam – basa dalam tubuh akan kacau sehingga keadaan tubuh menjadi terlalu asam (asidosis). Gejala awalnya yaitu perut kembung, diare, maag, sembelit. Pada tingkat lanjut, asidosis bisa menimbulkan gangguan dibagian kepala dan pernafasan (sakit kepala, sariawan, mudah flu, pilek, batuk, sinusitis, asma), gangguan kulit seperti kusam, jerawat, bisul, eksim. Bisa juga seperti bau badan dan bau nafas kurang sedap, keputihan, sering nyeri otot dam persendian, lesu kronis dan kelebihan berat badan.
“Keadaan ideal sesuai dengan prinsip FC, adalah apabila tercapai keseimbangan asam – basa jaringan tubuh dan darah manusia pada pH 7,35 – 7,45 atau netral cenderung basa (kecuali lambung).”
Umum berlaku terutama bagi orang Indonesia, nasi dan daging selalu menjadi hal yang utama dalam santapan sehari-hari. Buah dan sayuran hanya dijadikan pelengkap, dan bahkan sering tidak termakan karena perut sudah terisi penuh (kekenyangan). Baik nasi dan daging termasuk makanan pembentuk asam. Bisa dibayangkan betapa kacaunya pencernaan tubuh jika dimakan bersamaan. Keseimbangan ini bisa dijaga dengan cara mengkonsumsi lebih banyak makanan buah, sebagian besar sayur-mayur, dan rempah-rempah, karena merupakanmakanan pembentuk basa.
Tubuh Anda mencerna setipa makanan dengan cara yang berbeda, dan setiap makanan juga membutuhkan enzim pencernaan yang berbeda pula. Makanan yang mengandung tinggi lemak butuh waktu cerna sekitar 6-8 jam. Protein memerlukan sekitar 4 jam selama dicerna dalam tubuh. Pati 3 jam, sayur-sayuran 2 jam, dan buah-buahan hanya antara 10 dan 45 menit. Karenanya, sebaiknya setelah Anda mengkonsumsi makanan tertentu, Anda memberi jeda beberapa saat sebelum memasukkan makanan jenis lain.
Makanan pembentuk asam:
Padi-padian, sereal, minyak & lemak, umbi-umbian (singkong, ubi jalar, talas, kentang – kecuali kentang rebus yang dimakan dengan kulitnya), susu (kecuali susu segar yang baru diperah), protein hewani, kacang tanah, gula pasir, makanan yang mengandung ragi, cuka sintetis (cuka makan), alkohol, polong-polongan (kedelai, kacang hijau, kacang merah), dsb.
Makanan pembentuk basa:
Plain yoghurt, madu, buah matang, sayuran (tauge, wortel, lobak, radis/buah bit, dll), kentang rebus (makan bersama kulitnya), kenari, almond, walnut, pecan/kemiri, pistachio/kenari hijau (kacang-kacangan selain kacang tanah), dsb.

Mengkombinasikan Fitness dan Food Combining dalam gaya hidup sehat Anda merupakan suatu hal yang sah-sah saja untuk diterapkan. Perpaduan FC dan Fitness tidak akan membahayakan selama masih seimbang antara asupan makanan dan pola latihan yang dijalani. Jadwal latihan juga dapat diterapkan seperti biasa (maksimal 2 sesi per hari). Dengan pola latihan sama seperti yang biasa Anda lakukan, misal
Senin                    : Dada + Tricep + Abs
Selasa                   : Back + Bicep + Abs
Rabu                      : Off
Kamis                    : Shoulder + Traps + Abs
Jumat                    : Leg + Abs
Sabtu & Minggu : Off
Beda dengan pola makan kebanyakan fitness manian dimana dalam satu kali makan (porsi) telah mencakup karbohidrat dan protein secara bersamaan, dalam menggabungkan FC & Fitness, pembagian waktu makan pun harus lebih teratur.
Contoh menu
Sarapan (07.00)
: Buah/Jus Buah
Kudapan pagi (10.00)
: Buah/Jus Buah
Makan siang (12.30)
: Nasi + Soto
Sayuran + bakwan jagung/Sup Sayur
Kacang merah + nasi + perkedel kentang
Kudapan sore (16.00)
: Buah/Jus buah/Jus sayur
Makan malam (19.00)
: Fillet dadaAyam + salad/Sup ikan + tahu cina + cah sayur kombinasi
Asupan protein dibutuhkan seseorang yang berlatih beban (weight training) sebagai pembentuk otot. Sementara proses pembentukan otot itu sendiri berlangsung ketika malam hari (istirahat). Karena itu asupan protein lebih penting dikonsumsi ketika malam hari untuk membentuk dan merekuperasi otot.
Karbohidrat baiknya dikonsumsi pada siang hari. Selain sebagai sumber tenaga dalam aktifitas sehari-hari, asupan karbohidrat di siang hari sekaligus berperan sebagai sumber energi untuk melakukan weight training. Menjalani Food Combining (FC) berarti Anda siap untuk tidak menyantap nasi (karbohidrat) bersama makanan sumber protein (kecuali tahu & tempe).
Tidak ada perubahan signifikan (pantangan) terhadap jenis suplemen yang biasa Anda konsumsi untuk me-maintenance otot Anda (Amino, gainer, dsb). Disarankan untuk menambahkan antioksidan (Vitamin C, E, betakaroten) untuk memperlambat proses kerusakan sel dan mencegah terjangkiti kanker dikemudian hari.
Untuk olahragawan yang memiliki aktifitas berat (semisal marathon), bila dipaksakan untuk mengikuti pola makan FC, dapat menimbulkan gangguan dan memicu berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh; seseorang yang akan melakukan lari jarak jauh, bila kekurangan asupan karbohidrat maka ia akan lebih cepat letih. Karenanya, mereka yang ditutut untuk selalu menjalani olahraga endurance secara maksimal dan melakukan rutinitas aktifitas latihan yang sangat berat, tidaklah dianjurkan untuk menerapkan FC.

Pada dasarnya berbagai macam bentuk dan tipe diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan (semisal Atkins, FC, Southbeach Diet, dll), adalah dengan mengatur serta mengurangi jumlah asupan makanan. Yang dikurangi yaitu kuantitas atau porsi makannya. Dan bila hal itu dilakukan secara tepat dengan menjunjung tinggi prinsip hidup sehat sepenuhnya (anti-alkohol, olahraga teratur, tidur teratur, dsb), maka niscaya Anda akan memperoleh kebugaran “fitness” yang seungguhnya, disamping menuai manfaat lebih yaitu memperoleh body shape yang ideal. Hal tersebut bukanlah suatu perkara yang mustahil untuk dilakukan selama Anda tetap tunduk pada aturan baku yang memang mutlak harus dijalani.
Efektif atau tidaknya Food Combining berbeda-beda pada setiap pelaku yang menjalaninya. Beberapa dari mereka sukses dalam menurunkan berat badan, dan bahkan sembuh dari suatu penyakit. Namun tidak sedikit pula diantara mereka yang tidak berhasil alias gagal. Biasanya mereka yang gagal, cepat menyerah karena tidak melihat perubahan drastis dalam kurn waktu yang relatif singkat. Ingat! FC tidak bisa membawa perubahan secara instant. Butuh kerja keras, ketekunan, serta usaha dengan mengorbankan “hal” tertentu, demi meraih sesuatu yang lebih besar lagi. Semua kembali kepada komitmen dan disiplin para pelaku diet itu sendiri.


2 komentar:

  1. berapa x seminggu kita latihan agar dapat membentuk badan yang kekar seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. asal ada kemauan pasti bisa nya itu sobat

      Hapus