Secara umum, menu Food Combining (FC) tidaklah berbeda
jauh dengan variasi santapan dalam menu keseharian kita. Aturan baku FC yaitu;
karbohidrat + protein bukanlah kombinasi makanan yang serasi, melainkan wajib
hukumnya untuk dipisahkan (karbohidrat + sayuran dan protein + sayuran).
Berbahayakah bila pola makan FC dipadupadankan dengan gaya hidup fitness yang
notabene membutuhkan banyak asupan protein demi menunjang proses rekuperasi
otot?
FC merupakan pola makan sehat & alami yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan kita, dengan membantu proses internal seluruh
organ tubuh agar dapat bekerja secara baik. Disamping itu, FC dapat mengatasi
berbagai penyakit yang ada dalam tubuh (terutama penyakit akibat gangguan
metabolisme), seperti; penyakit jantung, tumor, kanker, stroke, dsb. Sehingga
keadaan ini pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk tampil lebih muda,
segar, dengan kondisi kejiwaan yang stabil (emosi yang terjaga).
Hingga saat ini FC masih menjadi kontroversi dan
sering diperdebatkan oleh banyak pihak. Dikarenakan banyaknya ahli nutrisi
dalam dan luar negeri yang masih tidak sependapat dengan pola makan seperti
ini. Para ahli yang kontra FC berpendapat bahwa makanan ‘masak’ yang masuk ke
dalam tubuh (apapun bentuknya baik karbohidrat, protein, dsb), secara alami dapat
dicerna oleh tubuh, karena tubuh dipercaya mampu untuk menyesuaikan dan
mencerna dengan baik berbagai makanan tersebut, sehingga tidak perlu dipisah
seperti yang diterapkan dalam FC.
Belum ada penelitian yang membuktikan efek dan dampak
negatif dari perpaduan antara FC & Fitness. Yang penting untuk disadari
adalah, bahwa exercise yang dilakukan tidak boleh terlalu berat dan tidak
melewati ambang batas kemampuan seseorang tersebut. Karena secara nyata, telah
terbukti bahwa gabungan diet dan exercise merupakan suatu hal yang baik untuk
dilakukan, terlebih bila bertujuan untuk mengurangi berat badan. Begitupun juga
asupan nutrisi harus tetap mencukupi. Seperti apa maksudnya? Simak artikel
berikut hingga tuntas.
Bagaimana cara FC bekerja?
Pola makan alami yang menjadi dasar FC, sebenarnya
sudah dilakukan sekitar 2000 tahun yang lalu oleh orang-orang Esseni-Palestina.
Namun, yang mempopulerkan di dunia modern untuk pertama kali adalah Dr. William
Howard Hay – seorang ahli bedah ternama di AS, pada sekitar 1920. Metode pola
makan ini juga dikenal dengan “Hay System Diet”.
Selama bertahun-tahun, Dr. Hay menyimpan beberapa
penyakit kronis didalam tubuhnya; muali dari pembengkakan jantung, penyakit
ginjal kronis, dan tekanan darah tinggi. Iapun telah membuktikan bagaimana ia
bisa sembuh hanya dalam 3 bulan setelah menjalani pola makan FC. Bahkan ¼ dari
berat tubuhnya yang hampir mencapai 100 kg, juga lenyap bersama
penyakit-penyakitnya. Hal ini menunjukan bahwa pola makan yang benar tentu akan
sangat mempengaruhi vitalitas dan tingkat kesehatan seseorang.
FC tetap mempertahankan pola keseimbangan gizi (4
sehat 5 sempurna), dengan memperhitungkan siklus pencernaan tubuh manusia,
yaitu; pencernaan-pembuangan, yang memiliki tingkat intensitas berbeda pada
pagi, siang, dan malam. Selain itu, dalam FC juga diperhitungkan sifat asam-basa
makanan, sehingga ada kombinasi-kominasi makanan tertentu yang tidak
dianjurkan,karena menghambat kelancaran kerja pencernaan tubuh.
Siklus pencernaan (pukul 12.00 –
20.00)
Sepanjang waktu ini merupakan saat yang tepat bagi
Anda untuk mengisi lambung denga makanan padat, karena jika di siang hari perut
tidak terisi oleh asupan makanan yang cukup, maka Anda akan merasa sangat
lapar. Pada siklus ini energi tubuh lebih banyak dipusatkan kefungsi
pencernaan.
Siklus penyerapan (pukul 20.00 –
04.00)
Selama siklus ini berlangsung, terjadi proses
penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna, dan pembagian
zat-zat makanan tersebut keseluruh bagian tubuh. Tubuh bekerja lebih ekstra
untuk menyerap zat-zat makanan selama kurun waktu ini. Karenanya, makan terlalu
larut malam ataupun terlambat tidur akan mengurangi pasokan energi yang
dibutuhkan dalam proses penyerapan.
Siklus pembuangan (pukul 04.00 –
12.00)
Fase ini merupakan saat dimana energi akan lebih
banyak dipakai untuk membantu proses pembuangan. Zat sisa/sampah akan lebih
banyak dikeluarkan selama siklus ini. Itulah sebabnya terkadang manusia sering
kali tidak memiliki nafsu makan dipagi hari. Sebetulnya hal ini sangatlah
alamiah, karena tubuh sedang dalam fase pembuangan sehingga tubuh tidak terlalu
membutuhkan makanan padat yang sulit dicerna (nasi, daging, dll).
Asam – basa makanan
Agar fungsi pencernaan tetap berjalan normal,
keseimbangan asam – basa makanan harus tetap terjaga. FC sangat memperhatikan
sifat asam – basa makanan. Pengertian umumnya yaitu, larutan asam (acid) akan
dinetralkan oleh larutan basa (alkali). Ada makanan yang membentuk asam, dan
ada pula yang membentuk basa. Jika asam bertemu asam, keseimbangan asam – basa
dalam tubuh akan kacau sehingga keadaan tubuh menjadi terlalu asam (asidosis).
Gejala awalnya yaitu perut kembung, diare, maag, sembelit. Pada tingkat lanjut,
asidosis bisa menimbulkan gangguan dibagian kepala dan pernafasan (sakit
kepala, sariawan, mudah flu, pilek, batuk, sinusitis, asma), gangguan kulit
seperti kusam, jerawat, bisul, eksim. Bisa juga seperti bau badan dan bau nafas
kurang sedap, keputihan, sering nyeri otot dam persendian, lesu kronis dan
kelebihan berat badan.
“Keadaan ideal sesuai dengan prinsip FC, adalah
apabila tercapai keseimbangan asam – basa jaringan tubuh dan darah manusia pada
pH 7,35 – 7,45 atau netral cenderung basa (kecuali lambung).”
Umum berlaku terutama bagi orang Indonesia, nasi dan
daging selalu menjadi hal yang utama dalam santapan sehari-hari. Buah dan
sayuran hanya dijadikan pelengkap, dan bahkan sering tidak termakan karena
perut sudah terisi penuh (kekenyangan). Baik nasi dan daging termasuk makanan
pembentuk asam. Bisa dibayangkan betapa kacaunya pencernaan tubuh jika dimakan
bersamaan. Keseimbangan ini bisa dijaga dengan cara mengkonsumsi lebih banyak makanan
buah, sebagian besar sayur-mayur, dan rempah-rempah, karena merupakanmakanan
pembentuk basa.
Tubuh Anda mencerna setipa makanan dengan cara yang
berbeda, dan setiap makanan juga membutuhkan enzim pencernaan yang berbeda
pula. Makanan yang mengandung tinggi lemak butuh waktu cerna sekitar 6-8 jam.
Protein memerlukan sekitar 4 jam selama dicerna dalam tubuh. Pati 3 jam,
sayur-sayuran 2 jam, dan buah-buahan hanya antara 10 dan 45 menit. Karenanya,
sebaiknya setelah Anda mengkonsumsi makanan tertentu, Anda memberi jeda
beberapa saat sebelum memasukkan makanan jenis lain.
Makanan pembentuk asam:
Padi-padian, sereal, minyak & lemak, umbi-umbian
(singkong, ubi jalar, talas, kentang – kecuali kentang rebus yang dimakan
dengan kulitnya), susu (kecuali susu segar yang baru diperah), protein hewani,
kacang tanah, gula pasir, makanan yang mengandung ragi, cuka sintetis (cuka
makan), alkohol, polong-polongan (kedelai, kacang hijau, kacang merah), dsb.
Makanan pembentuk basa:
Plain yoghurt, madu, buah matang, sayuran (tauge,
wortel, lobak, radis/buah bit, dll), kentang rebus (makan bersama kulitnya),
kenari, almond, walnut, pecan/kemiri, pistachio/kenari hijau (kacang-kacangan
selain kacang tanah), dsb.
Mengkombinasikan Fitness dan Food Combining dalam gaya
hidup sehat Anda merupakan suatu hal yang sah-sah saja untuk diterapkan.
Perpaduan FC dan Fitness tidak akan membahayakan selama masih seimbang antara
asupan makanan dan pola latihan yang dijalani. Jadwal latihan juga dapat
diterapkan seperti biasa (maksimal 2 sesi per hari). Dengan pola latihan sama
seperti yang biasa Anda lakukan, misal
Senin
: Dada + Tricep + Abs
Selasa
: Back + Bicep + Abs
Rabu
: Off
Kamis
: Shoulder + Traps + Abs
Jumat
: Leg + Abs
Sabtu & Minggu : Off
Beda dengan pola makan kebanyakan fitness manian
dimana dalam satu kali makan (porsi) telah mencakup karbohidrat dan protein
secara bersamaan, dalam menggabungkan FC & Fitness, pembagian waktu makan
pun harus lebih teratur.
Contoh menu
Sarapan (07.00)
|
: Buah/Jus
Buah
|
Kudapan pagi (10.00)
|
: Buah/Jus
Buah
|
Makan siang (12.30)
|
: Nasi +
Soto
|
Sayuran +
bakwan jagung/Sup Sayur
|
Kacang
merah + nasi + perkedel kentang
|
Kudapan sore (16.00)
|
: Buah/Jus
buah/Jus sayur
|
Makan malam (19.00)
|
: Fillet
dadaAyam + salad/Sup ikan + tahu cina + cah sayur kombinasi
|
Asupan protein dibutuhkan seseorang yang berlatih
beban (weight training) sebagai pembentuk otot. Sementara proses pembentukan
otot itu sendiri berlangsung ketika malam hari (istirahat). Karena itu asupan
protein lebih penting dikonsumsi ketika malam hari untuk membentuk dan
merekuperasi otot.
Karbohidrat baiknya dikonsumsi pada siang hari. Selain
sebagai sumber tenaga dalam aktifitas sehari-hari, asupan karbohidrat di siang
hari sekaligus berperan sebagai sumber energi untuk melakukan weight training.
Menjalani Food Combining (FC) berarti Anda siap untuk tidak menyantap nasi
(karbohidrat) bersama makanan sumber protein (kecuali tahu & tempe).
Tidak ada perubahan signifikan (pantangan) terhadap
jenis suplemen yang biasa Anda konsumsi untuk me-maintenance otot Anda (Amino,
gainer, dsb). Disarankan untuk menambahkan antioksidan (Vitamin C, E,
betakaroten) untuk memperlambat proses kerusakan sel dan mencegah terjangkiti
kanker dikemudian hari.
Untuk olahragawan yang memiliki aktifitas berat (semisal
marathon), bila dipaksakan untuk mengikuti pola makan FC, dapat menimbulkan
gangguan dan memicu berbagai masalah kesehatan. Sebagai contoh; seseorang yang
akan melakukan lari jarak jauh, bila kekurangan asupan karbohidrat maka ia akan
lebih cepat letih. Karenanya, mereka yang ditutut untuk selalu menjalani
olahraga endurance secara maksimal dan melakukan rutinitas aktifitas latihan
yang sangat berat, tidaklah dianjurkan untuk menerapkan FC.
Pada dasarnya berbagai macam bentuk dan tipe diet yang
bertujuan untuk menurunkan berat badan (semisal Atkins, FC, Southbeach Diet,
dll), adalah dengan mengatur serta mengurangi jumlah asupan makanan. Yang
dikurangi yaitu kuantitas atau porsi makannya. Dan bila hal itu dilakukan
secara tepat dengan menjunjung tinggi prinsip hidup sehat sepenuhnya
(anti-alkohol, olahraga teratur, tidur teratur, dsb), maka niscaya Anda akan
memperoleh kebugaran “fitness” yang seungguhnya, disamping menuai manfaat lebih
yaitu memperoleh body shape yang ideal. Hal tersebut bukanlah suatu perkara
yang mustahil untuk dilakukan selama Anda tetap tunduk pada aturan baku yang memang
mutlak harus dijalani.
Efektif atau tidaknya Food Combining berbeda-beda pada
setiap pelaku yang menjalaninya. Beberapa dari mereka sukses dalam menurunkan
berat badan, dan bahkan sembuh dari suatu penyakit. Namun tidak sedikit pula
diantara mereka yang tidak berhasil alias gagal. Biasanya mereka yang gagal,
cepat menyerah karena tidak melihat perubahan drastis dalam kurn waktu yang
relatif singkat. Ingat! FC tidak bisa membawa perubahan secara instant. Butuh
kerja keras, ketekunan, serta usaha dengan mengorbankan “hal” tertentu, demi
meraih sesuatu yang lebih besar lagi. Semua kembali kepada komitmen dan
disiplin para pelaku diet itu sendiri.